Sesuai namanya, Pulau Cilik ini memang benar-benar cilik
(kecil). Terletak di sebelah timur laut Pulau Karimunjawa, luas pulau ini hanya
sekitar 2 hektar. Sebuah dermaga kayu cantik dibangun sebagai tempat bagi
perahu yang ingin merapat. Berjalan di atas dermaga, puluhan dan bahkan mungkin
ratusan ikan dari berbagai spesies terlihat jelas berenang di perairan di bawah
dermaga yang sangat jernih.
Di pulau ini terdapat 5 buah pondok kayu yang merupakan
tempat peristirahatan sang empunya pulau. Sementara itu, bagian pinggir dihiasi
oleh pohon cemara dengan beberapa pohon kelapa menjulang di antaranya.
Menjelajahi pulau tidak memerlukan waktu yang lama mengingat betapa mungil
ukurannya. Berjalan menyisir garis pantai berpasir putih, terlihat sebuah gosong
yang memanjang di bagian belakang pulau. Gosong atau gosongan
adalah istilah yang sering digunakan penduduk Karimunjawa untuk menyebut
daratan pasir tanpa vegetasi apapun. Gosongan ini bisa berada di tengah
laut atau "menempel" pada sebuah pulau.
Tak ada tanah, hanya pasir putih lembut belaka yang menghiasi
gosong Pulau Cilik ini. Seekor burung camar berwarna hitam nampak
berjalan pelan di sepanjang tepian gosong, entah sedang mengintai mangsa
atau tengah beristirahat sebelum kembali mengepakkan sayap di atas lautan.
Jernihnya laut menggoda untuk segera terjun ke dalam airnya
yang segar dan snorkeling menikmati pemandangan bawah lautnya. Begitu
terjun dari dermaga, sekelompok angelfish atau biasa disebut ikan
layaran langsung menyambut. Mereka tak terlihat takut dengan kehadiran manusia
dan segera mendekat ketika remahan roti ditebar sebagai tanda persahabatan.
Berenang menjauh dari dermaga, hamparan terumbu karang berwarna-warni terlihat
di dasar laut. Staghorn ungu, table coral hijau dan biru, serta
karang-karang berbentuk daun (foliase) menyapa. Selain kerapu dan kakap
yang berenang diam-diam di dasar, gerombolan ikan kepe-kepe atau butterfly
fish berwarna kuning hitam dan biru hijau berkeliaran dengan lincahnya di
antara taman karang.
Sayangnya,
di beberapa tempat terlihat beberapa terumbu karang yang memutih dan mati. Global
warming yang mengancam bumi menjadi salah satu penyebab fenomena coral
bleaching ini. Naiknya suhu air laut menyebabkan berkurangnya atau bahkan
menghilangnya alga Zooxanthellae yang bersimbiosis dengan terumbu
karang. Tanpa adanya alga ini, terumbu karang pun pelan-pelan mati. Namun
ditengah "kota mati" ini ternyata terdapat serumpun anemone
yang tumbuh dengan subur. Dari balik tentakelnya, ikan-ikan badut lucu
mengintip keluar. Wah, benar-benar sebuah kejutan yang menyenangkan. Dan
ternyata masih banyak lagi anemone-anemone dengan ikan badutnya
menghiasi perairan Pulau Cilik ini.
Keindahan Pulau Cilik memang tak sekecil namanya. Pesona
pantai eksotik dan biota laut cantik di pulau yang tak terjangkau sinyal
telepon seluler ini menjadikannya sebagai the perfect place to escape.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar